MENGETAHUI PANJANG USIA DENGAN TES DNA


Mengetahui panjang usia Anda selama hidup di dunia tampak mustahil. Namun, seorang peneliti di bidang kesehatan mengklaim bisa mengetahui 'umur biologis' seseorang melalui panjang struktur ujung kromosom yang disebut telomere.
Ini sebuah terobosan baru yang bisa memberi tahu berapa lama Anda bisa bertahan hidup. Dengan biaya £435 atau sekitar Rp6 juta, tes panjang usia lewat serangkaian uji DNA ini akan mulai ditawarkan di Inggris akhir tahun 2011.

Para ilmuwan yakin bahwa telomere merupakan indikator penting terkait kecepatan penuaan seseorang. Individu dengan telomere lebih pendek dari ukuran normal, cenderung meninggal di usia lebih muda, dibandingkan pemilik telomere lebih panjang.

Tapi, tes ini belum bisa memprediksi jumlah pasti bulan dan tahun seseorang akan meninggal dunia. "Pengujian lanjutan telomere akan terus dilakukan dalam lima atau 10 tahun ke depan," kata para ilmuwan, seperti dikutip dari Daily Mail.

Terlepas dari akurasinya, temuan ini menuai banyak kritik. Menjadi kontroversi karena seolah bisa menguak rahasia di balik kotak pandora. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan banyak perusahaan asuransi yang meminta nasabahnya melakukan tes ini sebelum menyetujui pembelian polis.

Beberapa ilmuwan juga telah mengajukan pertanyaan tentang kontrol etis, jika teknologi ini banyak digunakan di masa depan.

Sebab, ini bisa memicu reaksi negatif jika hasil tes buruk. Sejumlah peneliti juga khawatir dengan kemungkinan organisasi atau individu melakukan pembajakan terhadap hasil tes ini dan berusaha menjajakan ramuan palsu untuk kehidupan.

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa tes ini juga memberi wawasan penting untuk meminimalisir gangguan kesehatan yang berkaitan dengan usia. Mulai dari penyakit kardiovaskuler hingga Alzheimer dan kanker.

Maria Blasco dari Spanyol National Cancer Research Centre di Madrid penemu uji komersial ini berkata, "Kami tahu bahwa orang-orang yang lahir dengan telomere lebih pendek dari panjang normal memiliki umur lebih pendek. Tapi kami tidak tahu apakah telomere yang lebih panjang akan menjamin umur lebih lama."