AGAR IMANMU SELALU FIT DAN TERJAGA (Halaman 2)

>>Keempat, Menggiatkan Berbagai Bentuk Ibadah.
Di antara rahmat Allah pada kita semua adalah Dia mensyari’atkan pada kita berbagai macam ibadah. Di antaranya ada ibadah fisik seperti shalat, ada ibadah lisan seperti dzikirdan do’a, apa ibadah hati seperti tawakkal, redha, khauf, dan raja’bahkan ada ibadah yang memadukan ketiga-tiganya seperti ibadah haji. Ditinjau dari sifatnya ada ibadah yang wajib, sunnah dan anjuran. Yang wajib pun dibagi lagi dalam beberapa jenis; wajib kifayah dan wajib ’aini .Begitupun yang sunnah. Shalat misalnya, ada yang rawatib sebanyak dua belas rakaat sebelum dan sesudah shalat fardhu. Ada yang lebih sedikit bobotnya seperti empat rakaat sebelum Ashar dan dua rakaat sebelum shubuh. Ada juga shalat yang lebih tinggi bobotnya dari itu yaitu shalat lail. Dari ragam pelaksanaannya, ada yang dikerjakan dengan dua-dua rakaat atau empat-empat rakaat setelah itu ditutup dengan witir; satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan rakaat dengan satu tasyahud.

Dengan begitu, setiap orang bisa melihat kondisinya. Jika kondisi iman lagi fit maka ia bisa mengerjakan banyak macam ibadah beserta berbagai ragam pelaksanaannya. Jika ia merasa dirinya lagi futur (letih dan tidak semangat) maka ia bisa memilih jenis ibadah yang ringan. Ini semua ada hikmah Allah di balik semua itu agar kita senantiasa dalam kondisi ibadah dan ibadah itu sesederhana bagaimana pun pasti akan memberi pengaruh pada iman.

>>Kelima, Banyak Mengingat Mati.
Kematian adalah pintu perpindahan alam yang pasti dilalui oleh setiap manusia. Setiap kita tidak ada yang tahu bagaimana kelanjutan nasibnya di alam yang baru itu. Di sana ada huru hara, ada fitnah, ada pertanyaan yang dihadapkan kepada setiap kita. Itulah sebabnya Rasulullah bersabda, ”Perbanyaklah mengingat penghalau kelezatan, yaitu kematian”.(HSR. Tirmidzi)

Mengingat mati bisa mendorong seseorang menghindari berbagai kedurhakaan. Tidaklah seseorang mengingat mati melainkan akan membuat hatinya semakin lapang. Begitu pula dengan mengingat mati hati seseorang akan menjadi lembut. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menganjurkan kita untuk berziarah kuburan setelah sebelumnya beliau melarangnya. Beliau bersabada, ”Dulu saya melarang kalian ziarah kuburan, adapun sekarang ziarahilah karena itu bisa melembutkan hati, membuat mata menangis, mengingatkan akhirat... ”(HR. Hakim).

Dalam ziarah kubur, seorang muslim hendaknya menghadirkan kesadaran, mengambil pejajaran dari orang yang telah terbujur kaku dalam liang lahad itu. Hendaknya ia mengamati keadaan si mayit yang telah meninggalkan teman-teman sejawatnya, keluarganya tercinta, harta benda yang ditumpuknya. Saat ini teman sejawat dan kelaurga tercinta tak satu pun yang dapat menolongnya. Harta yang banyak tidak berguna lagi, bahkan mungkin menjadi rebutan ahli waris. Tidak ada yang bisa menyelamatkan simayit kecuali dirinya sendiri.

Begitulah seterusnya, semua perenungan itu akan membawa seorang muslim pada tiga faidah; penyegaran taubat, kelembutan hati, dan semangat menjalankan ibadah.sedangkan mereka yang melupakan kematian ia akan menunda-nunda taubat, tidak pernah puas dengan dunia, dan malas ibadah.

Masih banyak lagi sarana yang bisa menambah kekuatan iman kita, namun lima hal ini mendesak untuk dilakukan. Semuanya agar iman agar kita tetap fit. Wallahu ta’ala a’lam.

Hal-hal yang Melemahkan Iman
1. Menjauh Dari Suasana Keislaman dalam waktu yang lama
2. Enggan Mempelaajari Ilmu syar’i
3. Betah dengan lingkungan yang banyak maksiatnya.
4. Tenggelam dengan kesibukan duniawi sehingga hatinya jadi mati.
5. Berangan-angan yang serba muluk-muluk.
6. Berlebih-lebihan dalam makan, bicara, tidur, dan istirahat
7. Sibuk Mengurus Istri, harta, dan anak-anak

Halaman  1   2